Anies melanjutkan kiprahnya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2017. Ia menang dari Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang disebut The Economist sebagai anak didik Jokowi.
Jakarta terendam banjir pada Januari. Kritikan mengalir deras ke Anies yang dianggap enggak beres menangani banjir.
Baca Juga:
- Sedih Dan Terpukul, Saat Luhut Dianggap Orang Asing Oleh Putrinya
- Mengejutkan! Pengakuan Kuasa Hukum Ruslan Buton, Pemecatan Bukan Karena Pembunuhan Tapi Hal Ini
- Rizal Ramli Sebut Buzzer Politik Merusak Demokrasi
“Ketika COVID-19 datang, Anies mengubah kekuatan penuh kemarahannya terhadap presiden,” tulis The Economist.
Edward Aspinall dari Universitas Nasional Australia berpendapat, Anies mungkin sudah memperkirakan pandemi memberikan kesempatan yang baik untuk menujukkan kualitas yang menurut Jokowi kurang, seperti ketegasan dan empati.
“Dia (Anies) juga dirasa peduli tentang citranya sebagai orang kebijakan publik yang berpikir serius tentang masalah-masalah besar”, tambah Aspinall.
Gubernur rasa Presiden
Saat turun ke lapangan, Anies Baswedan beberapa kali mendapat dukungan warga untuk menjadi Presiden. Seperti saat dia melakukan kerja bakti di Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
- Sedih Dan Terpukul, Saat Luhut Dianggap Orang Asing Oleh Putrinya
- Mengejutkan! Pengakuan Kuasa Hukum Ruslan Buton, Pemecatan Bukan Karena Pembunuhan Tapi Hal Ini
- Rizal Ramli Sebut Buzzer Politik Merusak Demokrasi
Dikutip dari Kompas.com, saat itu salah satu warga meneriakkan, “Gubernur gue nih! Sehat-sehat terus ya Pak, selalu dalam lindungan Allah. Good bener, Gubernur DKI rasa presiden, mantap,” ujar warga. Anie menimpalinya dengan senyuman.
Di lain kesempatan, Anies disambut warga Cempaka Putih dengan teriakan ‘Presiden 2024’.
Warga melontarkan hal tersebut di akhir kunjungan Anies. “Calon presiden Pak!,” kata seorang warga. “Aminnnn,” jawab para warga yang sedang berfoto dengan Anies. Anies meng-Amin-i ucapan itu dengan suara yang sangat kecil.
Sumber: Hopsid
Halaman: 1 2